Ada banyak klaim akun Bjorka yang mengklaim telah mencuri data pengguna IndiHome. Setidaknya 26 juta browser history baru-baru ini ditawarkan oleh para pelaku di forum hacker.
Table of Contents
Bjorka mengklaim telah mencuri 26 juta riwayat pengguna, Telekom: hanya 8 juta pelanggan IndiHome
Menanggapi klaim kebocoran data dari pelanggan IndiHome, pejabat Telkom Group mengakui bahwa informasi pribadi pelanggan mereka aman.
Baca juga:
– Pakar Keamanan Cyber: Kebocoran Data Pelanggan IndiHome Benar-Benar Terjadi
– Telekom mengklaim bahwa data pelanggan Indihome diretas karena akses ke situs terlarang
– Dugaan kebocoran data pelanggan 17 juta, Kominfo panggil manajemen PLN
– Selidiki dugaan kebocoran data pelanggan Indihome, Kominfo panggil manajemen Telekom
Perwakilan Telekom Group ini memastikan bahwa data pelanggan IndiHome tidak bocor
, meski pihak terkait akan menyelidikinya. Informasi ini bertentangan dengan klaim yang dibuat oleh akun bernama Bjorka di forum komunitas.
“Sejak pagi ini kami telah memeriksa dan menyelidiki keabsahan data. Hasil awal datanya hoaks dan tidak valid,” kata Ahmad Reza, Senior Vice President Corporate Communication and Investor Relations Telkom, seperti dikutip Suara.com, Senin, 22 Agustus 2022.
Terkait penyelidikan awal, Telekom menyatakan tidak pernah memberikan email kepada pelanggan IndiHome dan domain alamatnya adalah @telkom.co.id.
Pemeriksaan terhadap sekitar 100.000 sampel menunjukkan bahwa informasi Nomor Induk
Kependudukan (NIK) tidak sesuai.
“Dalam data pelanggan internal Telekom sendiri, sulit untuk mengakses data pelanggan mengingat ada lapisan enkripsi dan firewall,” kata Reza.
Didukung oleh GliaStudio
Telekom menjelaskan, saat ini jumlah pelanggan IndiHome mencapai 8 juta. Peretas mengklaim telah mengambil 26 juta riwayat penelusuran. Menurutnya, history browser tersebut bukan berasal dari internal Telekom, melainkan dari situs lain.
“Ada kemungkinan data history browsing diretas karena mengakses situs-situs terlarang. Kita semua harus menggunakan internet dengan bijak dan waspada terhadap situs-situs terlarang karena mengandung malware,” kata Reza.
Dalam temuan terkait, Telekom mengatakan sampel data berasal dari 2018.
Dalam keterangan terpisah, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengatakan sedang menyelidiki dugaan kebocoran data pelanggan IndiHome.
Kementerian akan segera memanggil manajemen Telekom untuk dimintai keterangan terkait kejadian ini.
“Kementerian Komunikasi dan Informatika akan segera mengeluarkan rekomendasi teknis untuk meningkatkan pelaksanaan perlindungan data pribadi Telekom sekaligus berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN),” kata Dirjen Aplikasi Informasi dan Informasi Kominfo. , Semuel Abrijani Pangerapan.
Informasi yang beredar di media sosial bahwa 26 juta data riwayat penelusuran pelanggan IndiHome telah bocor, termasuk Kartu Tanda Penduduk (KTP), email, nomor ponsel, kata kunci, domain, platform, dan URL.
Ini Tanggapan Telekom atas Klaim Kebocoran Data Pelanggan IndiHome Bjorka
Baca Juga :